"MOHON MAAF ATAS KETERBATASAN. KARENA WEB-BLOG MASIH DALAM PENGEMBANGAN" Terima Kasih...

Selasa, 08 Maret 2011

Khadafi Dikabarkan Akan Mundur Terhormat

Liputan6.com, Kairo: Dua surat kabar Arab dan stasiun televisi berita Aljazeera, Selasa (8/3) pagi WIB, melaporkan bahwa pemimpin Libia Muammar Khadafi tengah mencari kesepakatan yang membuatnya mundur dari kekuasaan, namun tidak ada konfirmasi resmi menyangkut laporan tersebut.

Al Jazeera mewartakan bahwa Khadafi telah menawari para pemberontak Libia untuk mengadakan sebuah pertemuan parlemen demi meratakan jalan baginya untuk mundur di bawah jaminan-jaminan tertentu.

TV berita ini melaporkan bahwa Khadafi telah melayangkan proposal itu kepada dewan interim yang mewakili sebagai besar wilayah timur yang dikuasai oposisi. Mengutip sumber-sumber di parlemen Libia, Aljazeera mewartakan bahwa Khadafi mencari jaminan keamanan untuk dirinya dan keluarganya, serta satu ikrar bahwa mereka tidak akan diadili.

Al Jazeera melaporkan bahwa sumber-sumber dari dewan interim itu mengatakan kepada reporternya di Benghazi bahwa tawaran itu ditolak karena tawaran itu akan menjadi jalan keluar terhormat bagi Khadafi namun akan menyinggung perasaan para korban kezalimannya.

Harian Asharq al-Awsat yang berbasis di London dan harian al-Bayan yang berkantor di Uni Emirat Arab, juga mengutipkan sumber-sumber tak bernama yang menyatakan Khadafi memang tengah mencari kesepakatan. Seorang sumber yang dekat dengan dewan interim mengaku kepada Reuters bahwa dia pernah mendengar satu formula tengah diusulkan oleh pihak lain yang menyebutkan Khadafi menyerahkan kekuasaan kepada ketua parlemen, lalu meninggalkan Libia dengan jaminan uang pada jumlah tertentu.

"Saya telah diberi tahu bahwa masalah uang ini adalah kendala serius dari sudut pandang dewan (interim) nasional," kata sumber ini seraya menyebutkan bahwa informasinya ini berasal dari sebuah sumber yang dekat sekali dengan dewan tersebut.

Essam Gheriani, humas pada dewan interim, membantah, "Tidak ada tawaran itu disampaikan kepada dewan, sepanjang yang saya perhatikan."

Ajakan Dialog

Jadallah Azous Al-Talhi, salah seorang anggota utama penguasa dan mantan perdana menteri pada 1980an, mengajak para pemimpin demonstran anti-Khadafi untuk berdialog, dan ini mengisyaratkan bahwa Khadafi mungkin telah bersiap untuk mencari kompromi dengan lawan-lawan yang menentang kekuasaannya yang sudah empat dekade itu.

Fakta bahwa televisi negara telah menayangkan ajakan Talhi ini adalah indikasi bahwa pernyataan itu resmi penyataan negara. Namun dewan itu mengatakan bahwa tidak ada ruang untuk dialog lebih lapang dengan Khadafi dan setiap pembicaraan harus didasarkan pada basis bahwa dia harus keluar (dari kekuasaan).

Ditanya perihal pidato Talhi tersebut, seorang tokoh kelompok antipemerintah Ahmed Jabreel mengatakan, "Talhi adalah teman dekat saya dan dia sangat dihormati di Libya sebagai seorang yang berani menentang Khadafi.

"Namun kami harus memperjelas semua ini bahwa segala negosiasi harus dilandaskan pada dasar bahwa Khadafi akan lengser. Tak ada kompromi selain itu."

Asharq al-Awsat, mengutip sumber-sumber terpercaya Libia di Benghazi, mengatakan bahwa Khadafi telah mengirimkan seorang juru runding kepada dewan interim pemberontak bahwa dia bersedia mundur namun mesti mendapatkan jaminan keamanan untuk dirinya sendiri, dan seluruh keluarganya, serta harta kekayaaannya.

Mengutip satu sumber pada lingkar terdalam Khadafi, Al Bayan melaporkan bahwa pemimpin Libia itu telah mulai mencari tempat aman di luar Libia.

"Dia telah memulai menjalin kontak dengan negara-negara Afrika dan Arab dalam rangka mencari tempat aman yang membuatnya meninggalkan Libya melalui sebuah cara yang sesuai dengan posisinya dan tidak menjatuhkan martabatnya," kata sang sumber.

Dia mengatakan bahwa perpecahan besar dalam angkatan bersenjata Libia telah menyebabkan Khadafi kehilangan kendalinya di banyak bagian dari negerinya sehingga jatuh ke tangan pemberontak, demikian salah satu cuplikan dari artikel sang sumber di koran Arab itu.

Salah seorang putera kesayangan Khadafi, Saadi, mengatakan bahwa Libia akan jatuh ke kubangan perang saudara jika ayahnya diturunkan, lapor televisi Alarabiya, Senin lalu.

"Situasianya sangat berbahaya. Dari perspektif perang saudara, sang pemimpin harus memainkan peran yang sangat besar dalam menenangkan Libia dan meyakinkan rakyat untuk duduk bersama," kata Saadi Khadafi dalam wawancara dengan televisi Arab itu.

"Jika sesuatu menimpa si pemimpin, siapa yang akan mengendalikan? Maka, perang saudara akan dimulai," sambungnya. (ANT/Vin)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews